Rabu, 29 April 2015

AWAL PERKEMBANGAN INDUSTRI KOMPUTER DI JEPANG



Pemerintah Jepang mendukung usaha-usaha bisnis perusahaan teknologi computer dengan dana bantuan yang besar. Dalam tahun 1980 MITI (Ministry of International, Trade and Industry-Kementrian Internasional, Perdagangan dan Industri) Jepang mengumumkan  Proyek Superkomputer yang bertujuan untuk mengembangkan mesin ultracepat menjelang tahun 1989 dengan kemampuan 10 GHz. Pada tahun 1981, enam pembuat computer terkemuka di Jepang, yaitu Fujitsu, Hitachi, Mitsubushi,NEC, Oki Electric dan Thosiba membentuk Asosiasi Penelitian Komputer Ilmiah untuk bekerja bersama dalam proyek tersebut. Proyek tersebut menjalankan penelitian gabungan di laboratotium perusahaan-perusahaan tersebut. Proyek Sembilan tahun ini didanai USD 150Juta, yang setengahnya dari MITI dan setengahnya lagi dari enam perusahaan tersebut.
Kasus industri di Jepang, suatu komponen dalam negeri penting dari kebijakan pengalihan teknologi Jepang ke dalam adalah penyebaran dari teknologi bersumber asing oleh MITI. MITI memakai perizinan teknologi asing untuk ‘meratakan lapangan permainan’ diantara perusahaan-perusahaan dalam negeri dan memastikan persaingan dalam negeri yang sengit dalam teknologi ini. Dari tahun 1961-1981, pemerintah Jepang telah menanamkan kira-kira USD 6 Milyar dalam industri computer untuk litbang, pralatan baru dan modal kerja. Peralatan dan pengembangan yang disubsidi terikat pada kinerja itu. Jika sebuah perusahaan gagal untuk mengkomersialisasikan hasil-hasil proyek atau menjadi tidak bersaing, maka tidak akan diikutsertakan pada tahap berikutnya. Dan pemerintah mendorong perusahaan untuk melakukan penelitian yang beresiko tinggi yang biasanya akan dihindari misalnya proyek VLSI. Dengan demikian pemerintah Jepang membantu perusahaan maju dalam bidang ini, tetapi membiarkan mereka untuk bersaing dalam mengkomersialkan litbang dan masuk pasaran. Untuk setiap perusahaan ada waktu bersaing dan ada waktu untuk kerja sama. Itu pelajaran yang patut disimak.